Latar Belakang Pendirian
Ma’had Aly Pesantren Langitan sejatinya sudah berlangsung semenjak kepengasuhan generasi keempat Hadlratussyaikh KH Abdul Hadi Zahid (1921-1971 M) dengan sistem pengajaran wethon, bandongan dan sorogan dengan nama Takhasus Musyawirin. Program Takhassus Musyawirin ini bersifat harian untuk tujuan pengayaan, penajaman dan kontekstualisasi materi pelajaran klasikal. Sekaligus sebagai syarat minimal/ideal kelulusan mondok seorang santri.
Setalah KH. Abdul Hadi wafat, kepengasuhan dan pembelajaran diteruskan oleh pengasuh generasi kelima, Hadlratussyaikh KH Ahmad Marzuqi Zahid (1971-2000) dan Hadlratussyaikh KH Abdullah Faqih (1971-2012). Di periode inilah sistem takhasus tersebut disempurnakan menjadi Takhassus Pasca Aliyah (putra) dan Pendidikan Khusus Pasca Aliyah (PKPA) untuk santri putri.
Dan saat ini, sebagai respon atas tawaran Kementerian Agama RI dan musyawarah Dewan Masyayikh, Pondok Pesantren Langitan melembagakan kegiatan Takhasus Musyawirin dalam bentuk pembelajaran ”MA’HAD ALY” dengan prioritas santri yang telah 2 tahun mengikuti pembelajaran takhassus musyawirin pasca aliyah (menyesuaikan kebutuhan). Di mana materi pembelajarannya meliputi pengajian kitab-kitab khas musyawirin dan materi perkuliahan di luar jam pengajian tersebut.
Kebutuhan akan lembaga Ma’had Aly sangat penting di Pondok Pesantren Langitan Tuban. Berikut adalah ringkasan mengapa lembaga ini perlu dilegal-formalkan:
- Pelestarian dan Pengembangan Ilmu Keislaman: Ma’had Aly memainkan peran penting dalam melestarikan tradisi intelektual Islam di Langitan, memperdalam kajian-kajian klasik Islam yang telah menjadi kekuatan pesantren selama bertahun-tahun.
- Peningkatan Kualitas Pendidikan: Kehadiran Ma’had Aly meningkatkan kualitas pendidikan dengan memberikan kesempatan bagi santri untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dalam lingkungan yang mereka kenal.
- Alternatif Pendidikan Tinggi: Ma’had Aly menawarkan alternatif pendidikan tinggi berbasis pesantren yang diminati masyarakat, terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman dan budaya lokal
- Pengembangan Sumber Daya Manusia Berakhlak: Ma’had Aly memperkuat aspek pendidikan akhlak dan moral, membentuk karakter santri menjadi individu yang beretika dan berakhlak mulia.
- Respon terhadap Tantangan Zaman: Ma’had Aly membantu pesantren beradaptasi dengan modernisasi dan globalisasi, menyediakan kurikulum yang responsif terhadap isu-isu kontemporer.
- Penguatan Identitas dan Budaya Lokal: Ma’had Aly memperkuat identitas dan budaya lokal, memberikan pendidikan tinggi yang menekankan nilai-nilai Islam yang inklusif dan toleran.
- Kontribusi terhadap Pembangunan Nasional: Lulusan Ma’had Aly diharapkan dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional, membawa nilai-nilai keislaman dan integritas moral yang tinggi.
Program studi yang disediakan adalah “Fikih” dengan konsentrasi “Fikih wa Ushuluhu dengan Konsentrasi Ahwal Syakhshiyyah”.